Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 37,37 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022.
Angka tersebut meningkat dibanding 2021, sekaligus menjadi volume sampah terbanyak yang tercatat sejak 2019.
Namun, data SIPSN KLHK ini belum mencerminkan volume total sampah nasional.
Pasalnya, data timbulan sampah yang tercatat pada 2022 baru berasal dari 321 kabupaten/kota, sedangkan Indonesia memiliki total 514 kabupaten/kota.
Dengan demikian, jumlah timbunan sampah sebenarnya bisa jauh lebih banyak dari yang tercatat.
Pada 2022, volume timbulan sampah yang tercatat mayoritas berupa sisa makanan (40,35%).
Sampah terbanyak berikutnya berupa plastik (18,05%), kayu/ranting (12,91%), dan kertas/karton (11,29%).
Ada pula sebagian kecil yang berupa sampah logam (3,05%), kain (2,52%), kaca (2,22%), karet/kulit (2,18%), dan lain-lainnya (7,43%).
Jika dilihat berdasarkan sumber, timbulan sampah Indonesia pada 2022 paling banyak berasal dari rumah tangga (38,3%), pasar (27,71%), dan pusat perniagaan (14,38%).
Ketiga kawasan tersebut menyumbang 80,39% terhadap total volume timbulan sampah yang tercatat pada 2022, sedangkan 19,61% sisanya berasal dari perkantoran, fasilitas publik, industri, dan kawasan lain-lainnya.
(Baca: Banyak Makanan Terbuang di Indonesia, Nilainya di Atas Rp200 Triliun per Tahun)