Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Kota Jakarta Pusat pada tahun 2024 sebanyak 914.918 jiwa. Angka ini menunjukkan pertumbuhan penduduk sebesar 0,06% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 460.554 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 454.364 jiwa.
Berdasarkan kelompok umur, penduduk usia produktif (15-59 tahun) mendominasi populasi di Kota Jakarta Pusat. Jumlah penduduk usia produktif mencapai 607.385 jiwa, terdiri dari 306.456 laki-laki dan 300.928 perempuan. Kelompok umur dengan jumlah penduduk terbanyak adalah kelompok usia 40-44 tahun, dengan total 75.860 jiwa. Sementara itu, kelompok usia dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah kelompok usia di atas 75 tahun, yaitu sebanyak 19.404 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Sambas | 2024)
Secara keseluruhan, proporsi penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Jakarta Pusat relatif seimbang. Penduduk laki-laki mencakup sekitar 50,3%, sementara penduduk perempuan mencakup sekitar 49,7% dari total populasi. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam distribusi kelompok umur antara laki-laki dan perempuan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Mesuji | 2024)
Pada kelompok usia 0-14 tahun, jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan, yaitu 97.656 berbanding 88.836. Sebaliknya, pada kelompok usia di atas 60 tahun, jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 64.599 berbanding 56.442. Hal ini mengindikasikan bahwa perempuan cenderung memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Data ini memberikan gambaran demografis yang penting bagi perencanaan pembangunan di Kota Jakarta Pusat. Pemerintah daerah dapat menggunakan informasi ini untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, seperti penyediaan layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin. Selain itu, data ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi masalah demografis, seperti aging population atau ketimpangan gender, dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.