Jumlah Penduduk Kab. Mesuji Tahun 2024: Didominasi Usia ProduktifKabupaten Mesuji mencatatkan total jumlah penduduk sebanyak 204.464 jiwa pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan penduduk di kabupaten ini sebesar 0,36%. Jumlah ini terdiri dari 105.572 jiwa laki-laki dan 98.892 jiwa perempuan.
Berdasarkan data kelompok umur, jumlah penduduk terbesar berada pada rentang usia 15-59 tahun, yang merupakan usia produktif. Jumlahnya mencapai 130.741 jiwa, yang mengindikasikan bahwa Kabupaten Mesuji memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup besar. Sementara itu, kelompok usia >75 tahun menjadi kelompok dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 4.316 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Buton Tengah | 2024)
Secara rinci, sebaran penduduk menurut kelompok umur menunjukkan fluktuasi. Kelompok usia 0-4 tahun berjumlah 16.178 jiwa, kemudian meningkat pada kelompok usia 5-9 tahun menjadi 16.904 jiwa, dan kembali meningkat pada kelompok usia 10-14 tahun menjadi 17.702 jiwa. Setelah itu, jumlah penduduk cenderung menurun pada kelompok usia yang lebih tua. Persentase penduduk laki-laki cenderung lebih tinggi pada kelompok usia produktif awal, sedangkan persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi pada kelompok usia anak-anak.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sambas Periode 2004 - 2024)
Penduduk usia produktif (15-59 tahun) mendominasi komposisi penduduk Kabupaten Mesuji. Dari total penduduk laki-laki, 67.340 jiwa berada pada usia produktif, atau sekitar 33% dari total penduduk laki-laki. Sementara itu, 63.401 jiwa perempuan berada pada usia produktif, atau sekitar 31% dari total penduduk perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kabupaten Mesuji berada dalam usia produktif, yang dapat menjadi modal penting bagi pembangunan daerah.
Data ini memberikan gambaran demografi Kabupaten Mesuji pada tahun 2024. Dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif, penting bagi pemerintah daerah untuk fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Selain itu, perlu juga diperhatikan kesejahteraan kelompok usia rentan seperti anak-anak dan lanjut usia, serta mengantisipasi kebutuhan pelayanan kesehatan dan sosial yang sesuai dengan komposisi penduduk.