Kabupaten Sambas mengalami penurunan persentase kemiskinan menjadi 6,53% pada tahun 2024, dari 7,08% pada tahun sebelumnya. Penurunan ini setara dengan pengurangan jumlah penduduk miskin sebanyak 2.840 jiwa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di Sambas pada tahun 2024 adalah 35.870 jiwa, dari total populasi 648.307 jiwa. Penurunan ini menempatkan Sambas pada peringkat 380 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
Perkembangan kemiskinan di Sambas menunjukkan tren fluktuatif selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006, mencapai 16,77%, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 11,06%. Sementara itu, persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2024, yaitu 6,53%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 6,84%, dan dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 7,10%.
(Baca: Rata-Rata Lama Sekolah Periode 2013-2025)
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Sambas menunjukkan posisi yang bervariasi. Kabupaten dengan persentase kemiskinan berdekatan adalah Bengkayang (6%), Kapuas Hulu (7,4%), Ketapang (8,5%), Mempawah (4,83%), Sekadau (5,66%), dan Sintang (8,03%). Penurunan persentase kemiskinan di Sambas turun 7,77% lebih besar dibandingkan dengan Sintang (-1,83%), namun lebih kecil dibandingkan Kapuas Hulu (-9,31%).
Kabupaten Bengkayang
Dengan persentase kemiskinan 6% Bengkayang menduduki urutan 401 di Indonesia, kabupaten ini memiliki 16.350 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduknya mencapai 294.399 jiwa, menunjukkan bahwa proporsi penduduk miskin relatif kecil. Garis kemiskinan di Bengkayang tercatat sebesar Rp 440.390,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 40,33 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Bengkayang sedikit meningkat 0,91%.
Kabupaten Kapuas Hulu
Kapuas Hulu mencatatkan persentase kemiskinan 7,4%, dengan 20.770 jiwa penduduk miskin dari total populasi 274.915 jiwa. Garis kemiskinan di Kapuas Hulu cukup tinggi, yaitu Rp 572.644,00 per kapita per bulan, mencerminkan biaya hidup yang lebih tinggi. Pendapatan per kapita mencapai Rp 53,96 juta per tahun dengan pertumbuhan penduduk 2,26% menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan. Kabupaten ini menempati urutan ke-329 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kulonprogo 2015-2024)
Kabupaten Ketapang
Dengan persentase kemiskinan 8,5%, Ketapang memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan, yaitu 46.590 jiwa dari total populasi 581.859 jiwa. Garis kemiskinan di Ketapang adalah Rp 570.638,00 per kapita per bulan, hampir sama dengan Kapuas Hulu. Pendapatan per kapita mencapai Rp 65,21 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Ketapang relatif stabil 0,71%. Kabupaten ini berada pada urutan ke-288 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.