Kualitas kesehatan masyarakat DKI Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan menunjukkan perbaikan. Ini tercermin dari menurunnya angka kesakitan (morbiditas) masyakat Ibu Kota dalam 5 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), angka kesakitan masyarakat Jakarta sebesar 12,34% pada 2017. Angka tersebut turun ke level 10,75% pada 2021. Dengan demikian, era kepemimpinan Anies mampu menurunkan angka kesakitan masyarakat Jakarta sebesar 1,59 poin persentase.
Dalam 4 tahun kepemimpinan Anies (2017-2021), keluhan kesehatan masyarakat hingga tergangu kegiatan sehari-hari di Kabupaten Kepulauan Seribu turun paling dalam, yakni sebesar 12,8 poin persentase. Diikuti Jakarta Pusat turun sebesar 8,67 poin persentase. Kemudian, Angka kesakitan Jakarta Barat dan Jakarta Utara turun masing-masing sedalam 5,91% dan 1,8%.
Sementara angka kesakitan Jakarta Timur dan Jakara Selatan justru naik masing-masing sebesar 3,39% dan 0,1 poin persentase sepanjang periode 2017-2021.
Berikut ini angka kesakitan masyarakat Jakarta menurut kabupaten/kota pada 2021:
- Jakarta Timur: 13,49%
- Jakarta Selatan: 12,48%
- Jakarta Utara: 11,49%
- Provinsi DKI Jakarta: 10,75%
- Jakarta Barat: 7,45%
- Kep, Seribu: 6,42%
- Jakarta Pusat: 5,8%
Angka kesakitan adalah persentase keluhan kesehatan masyarakat terhadap konsidi fisik maupun jika, termasuk karena kecelakaan atau hal lainnya yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.
(Baca: Angka Kesakitan di Provinsi Ini Terendah Se-Indonesia pada 2021)