Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (8/11/2024) pukul 03.16 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 56 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 100 detik.
(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 8 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 105 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 56-152 detik.
Kemudian, 6 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 33-87 detik serta 17 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 milimeter dan lama gempa 27-66 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.899 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.967 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.670 kali.
(Baca: Akibat Karhutla, ISPA Kalimantan Selatan Capai 189 Ribu Kasus per September 2023)