Kemiskinan menjadi salah satu agenda utama pembangunan berkelanjutan. Namun, kemiskinan adalah persoalan yang kompleks dan mencakup banyak dimensi sehingga pengentasan kemiskinan seperti jalan ditempat.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia membuat kemiskinan ekstrem meningkat menjadi 4% pada 2021. Angka tersebut naik dibanding tahun sebelumnya dan juga sebelum terjadi pandemi seperti terlihat pada grafik.
Pada Maret 2022, sebanyak 26,16 juta (9,54%) penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Artinya, terdapat 9-10 dari 100 penduduk Indonesia hidup miskin pada Maret 2022.
Dengan rincian, sebanyak 12,29% penduduk di perdesaan hidup di bawah garis kemiskinan dan sebanyak 7,5% penduduk di perkotaan hidup miskin.
Penduduk masuk kategori miskin jika pengeluaran untuk konsumsi makanan dan bukan makanan kurang dari Rp505,47 ribu/bulan pada Maret 2022.
Pada Maret 2019, sebelum terjadi pandemi Covid 19, sebanyak 9,22% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Angka tersebut bahkan sempat melonjak hingga 10,19% pada September 2020.
Catatan: perkiraan konversi US$1,9 PPP dengan baseline 2017 sebesar Rp 10.195,6 dan pada 2021 US$1,9 PPP sebesar Rp11.941,1.
(Baca: Angka Kemiskinan Indonesia Maret 2022 Terendah Semenjak Pandemi)