Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Tuban Turun 0,54% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 28/09/2024 10:27 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sebesar 6,83% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,76% dari tahun sebelumnya sebesar 7,59%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,54%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Tuban lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Tuban yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 6,83% dari total penduduk.

Dibanding 37 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, PoU di Kabupaten Tuban ada di urutan ke-15. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Gresik (3,67%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Situbondo (13,33%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada 2023.

  1. Kabupaten Gresik: 3,67%
  2. Kabupaten Sumenep: 3,95%
  3. Kabupaten Sidoarjo: 4,03%
  4. Kota Surabaya: 4,06%
  5. Kota Malang: 5,04%
  6. Kabupaten Lamongan: 5,06%
  7. Kota Batu: 5,09%
  8. Kota Mojokerto: 5,18%
  9. Kota Probolinggo: 5,29%
  10. Kota Madiun: 5,84%

(Baca: Realisasi Anggaran Pembangunan IKN sampai Agustus 2024)

Data Populer

Lihat Semua