Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Parepare mencapai 5,27% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,34%. Dengan jumlah penduduk 161.599 jiwa, terdapat 7.940 penduduk miskin di Kota Parepare.
Perkembangan kemiskinan di Parepare menunjukkan penurunan 1,31% dari tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Selatan, Kota Parepare berada di urutan yang cukup baik dalam penanganan kemiskinan.
(Baca: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan Periode 2013-2025)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Parepare. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 7,86%, sementara terendah pada tahun 2024 dengan 5,27%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 17,31% dan terendah pada tahun 2009 turun 8,17%. Secara nasional, Parepare berada di urutan 431 dalam persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Parepare menunjukkan kinerja yang bervariasi. Beberapa daerah menunjukkan penurunan kemiskinan yang lebih signifikan, sementara yang lain mengalami peningkatan.
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Bulukumba memiliki persentase penduduk miskin 6,71% dengan jumlah penduduk miskin 28.600 jiwa. Jumlah ini lebih besar dibandingkan Parepare, dengan jumlah penduduk 475.405 jiwa. Garis kemiskinan di Bulukumba tercatat sebesar Rp 422.111 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 44,48 juta per tahun. Terjadi penurunan kemiskinan sebesar 7,06%, menunjukkan upaya yang baik dalam penanggulangan kemiskinan. Secara nasional, Bulukumba berada di peringkat 367 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Bali Naik 6,92%(Data Maret 2025))
Kabupaten Luwu Timur
Persentase kemiskinan di Luwu Timur mencapai 6,55%, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 20.700 jiwa. Jumlah penduduk Luwu Timur adalah 316.000 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 460.356 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 97,18 juta per tahun. Meskipun terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 5,48%, namun angka ini masih lebih tinggi dari Parepare. Secara nasional, Luwu Timur berada di peringkat 376.
Kota Makassar
Kota Makassar memiliki persentase kemiskinan terendah di antara wilayah pembanding, yaitu 4,97%. Jumlah penduduk miskin mencapai 79.530 jiwa dari total penduduk 1.477.861 jiwa. Garis kemiskinan di Makassar adalah yang tertinggi, yaitu Rp 592.753 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita juga paling tinggi dibandingkan wilayah lain, yaitu Rp 165,95 juta per tahun. Makassar menunjukkan penurunan kemiskinan sebesar 1,97%. Secara nasional, Makassar berada di peringkat 445.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Sidenreng Rappang memiliki persentase kemiskinan 5,02%, dengan 15.480 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduk Sidenreng Rappang adalah 330.198 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 458.509 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 59,31 juta per tahun. Penurunan kemiskinan sebesar 2,33% menunjukkan upaya yang cukup baik. Secara nasional, Sidenreng Rappang berada di peringkat 444.
Kabupaten Wajo
Kabupaten Wajo memiliki persentase kemiskinan 6,47%, dengan jumlah penduduk miskin 26.570 jiwa. Jumlah penduduk Wajo adalah 410.729 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp 431.291 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 66,71 juta per tahun. Terjadi penurunan kemiskinan sebesar 3,86%. Secara nasional, Wajo berada di peringkat 384.