Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Gresik pada 2024 sebesar 10,32%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,96%. Dengan jumlah penduduk 1.309.168 jiwa, terdapat 142.390 penduduk miskin di Gresik.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang 7.360 jiwa atau mengalami pertumbuhan negatif turun 4,91%. Secara historis, angka kemiskinan di Gresik fluktuatif. Sempat mencapai titik terendah 10,32% pada tahun 2024, namun pernah menyentuh angka tertinggi 25,19% pada tahun 2006. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2006 turun 14,21%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 9,25%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Periode 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini (10,32%) lebih rendah dari rata-rata 3 tahun terakhir (10,78%). Hal yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024), di mana persentase kemiskinan saat ini lebih rendah (11,40%). Secara nasional, urutan persentase kemiskinan Kabupaten Gresik berada di peringkat 231. Peringkat ini sempat bergeser naik turun dari tahun ke tahun.
Di Jawa Timur, Kabupaten Gresik berada di antara Kabupaten Kediri (9,95%), Kabupaten Madiun (10,63%), Kabupaten Mojokerto (9,37%), Kabupaten Nganjuk (10,17%), Kabupaten Situbondo (11,51%), dan Kabupaten Trenggalek (10,50%). Namun, angka kemiskinan di Gresik lebih rendah dari Situbondo dan Trenggalek, tetapi lebih tinggi dari Kediri, Mojokerto dan Nganjuk.
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri menunjukkan performa yang menjanjikan dalam penanggulangan kemiskinan. Persentase penduduk miskin berada di angka 9,95%, menempatkannya pada peringkat 241 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 159.270 jiwa. Meskipun jumlah ini lebih tinggi dibandingkan beberapa kabupaten lain, pertumbuhan negatif turun 6,96% menunjukkan upaya signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan. Jumlah penduduk di Kabupaten Kediri mencapai 1.688.468 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini berada di angka Rp 403.621 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 32,33 juta per tahun.
Kabupaten Madiun
Dengan persentase penduduk miskin 10,63%, Kabupaten Madiun menduduki peringkat 221 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 73.150 jiwa. Jumlah penduduk ini tergolong lebih kecil dibandingkan beberapa kabupaten lain. Pertumbuhan negatif turun 3,59% mengindikasikan adanya upaya yang konsisten dalam menekan angka kemiskinan. Jumlah penduduk Kabupaten Madiun adalah 739.230 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini berada di angka Rp 460.205 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 33,71 juta per tahun.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Padang Sidimpuan 2015-2024)
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 9,37%, menjadikannya salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di antara wilayah sekitarnya. Peringkat nasional untuk persentase kemiskinan berada di angka 255. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 108.720 jiwa. Jumlah penduduk yang cukup besar ini, pertumbuhan negatif turun 3,67% menunjukkan adanya progres positif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto mencapai 1.152.913 jiwa. Garis kemiskinan di Mojokerto berada di angka Rp 508.618 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat di kabupaten ini tergolong tinggi, mencapai Rp 98,01 juta per tahun.
Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Nganjuk memiliki persentase penduduk miskin sebesar 10,17%, menempatkannya pada peringkat 235 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 108.370 jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pertumbuhan negatif turun 6,46% menunjukkan adanya upaya yang cukup berhasil dalam menekan angka kemiskinan. Jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk mencapai 1.148.611 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini berada di angka Rp 539.714 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 32,04 juta per tahun.
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Situbondo mencatatkan persentase penduduk miskin sebesar 11,51%, menempatkannya pada peringkat 191 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 80.170 jiwa. Pertumbuhan negatif turun 2,97% mengindikasikan adanya penurunan angka kemiskinan. Jumlah penduduk Kabupaten Situbondo mencapai 688.525 jiwa. Garis kemiskinan di Situbondo berada di angka Rp 413.611 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 38,67 juta per tahun.
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek memiliki persentase penduduk miskin sebesar 10,50%, menempatkannya pada peringkat 224 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 73.750 jiwa. Pertumbuhan negatif turun 1,11% mengindikasikan adanya penurunan angka kemiskinan. Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek mencapai 757.444 jiwa. Garis kemiskinan di Trenggalek berada di angka Rp 434.146 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 32,72 juta per tahun.