Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) Zainal Mustamin menyebut, saat ini Kementerian Agama (Kemenag) masih kekurangan tenaga fungsional penghulu. Kebutuhan penghulu secara nasional mencapai 16.263 orang.
"Dilihat dari kebutuhan bisa dibilang saat ini kami memang darurat penghulu. Apalagi, penghulu yang akan pensiun hingga tahun 2027 sangat banyak, mencapai 2.383 orang," ujar Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Zainal Mustamin melalui keterangan di laman Kemenag, Rabu (30/8/2023).
Merujuk pada Satu Data Kemenag, jumlah kumulatif tenaga fungsional penghulu terus mengalami penurunan selama periode 2019 hingga 2022.
Adapun 2019 tercatat jadi yang tertinggi, yakni sebanyak 7.849 penghulu. Kemudian jumlahnya terus menurun selama tiga tahun terakhir dan pada 2022 jumlah tercatat hanya 6.137 penghulu.
Sementara jumlah penghulu hingga Agustus 2023 tercatat 9.054 penghulu. Namun, data ini belum diverifikasi atau dicatat di Satu Data Kemenag.
Zainal mengatakan, kondisi tersebut memaksa penghulu yang bertugas harus melayani lebih dari satu KUA Kecamatan. Tak hanya pensiun, penghulu pun banyak yang sudah wafat.
"Karena faktanya selain banyak yang pensiun, penghulu kita juga banyak yang wafat terutama pada saat pandemi Covid-19 yang lalu," jelas Zainal.
Meskipun begitu, Zainal mengatakan Kemenag terus berusaha untuk memenuhi kekurangan penghulu. Ia menyebut, sudah ada 950 tambahan penghulu dari jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2023.
"Insya Allah tahun depan akan ada lagi penerimaan penghulu jalur PPPK. Kami berharap mereka yang berminat harus mempersiapkan diri dari sekarang," imbaunya.
(Baca juga: Ada 1,7 Juta Pernikahan di Indonesia pada 2022, Ini Provinsi Terbanyak)