Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024 sebesar 24,22%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24,78%. Jumlah penduduk miskin tercatat 37.720 jiwa dari total penduduk 148.055 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di NTT, penurunan persentase kemiskinan di Lembata turun 2,26% menempatkannya pada urutan ke-9 di pulau Nusa Tenggara dan Bali, serta urutan ke-37 secara nasional. Kabupaten Lembata menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lampung Barat Periode 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Lembata selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 36,97%, sementara terendah pada tahun 2014 yaitu 22,32%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 21,55%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan Lembata saat ini lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), persentase kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Urutan persentase kemiskinan Kabupaten Lembata secara nasional sempat berada di urutan ke-30 pada tahun 2006, kemudian berfluktuasi hingga mencapai urutan ke-37 pada tahun 2024.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Barito Timur Periode 2004 - 2024)
Beberapa kabupaten lain di NTT dengan persentase kemiskinan berdekatan dengan Lembata adalah Kabupaten Ende, Kupang, Manggarai Timur, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara. Data perbandingan menunjukkan variasi dalam jumlah penduduk miskin, persentase kemiskinan, jumlah penduduk, pendapatan per kapita, dan garis kemiskinan di antara kabupaten-kabupaten ini.
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende mencatatkan persentase kemiskinan 22,57%, menempati urutan ke-45 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 62.370 jiwa dari total 282.467 jiwa. Garis kemiskinan di Ende sebesar Rp 528.259 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 28,02 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduknya sedikit naik 1,31%.
Kabupaten Kupang
Kabupaten Kupang, dengan persentase kemiskinan 21,37% dan menduduki peringkat ke-48 di Indonesia, memiliki 90.340 jiwa penduduk miskin dari total 390.210 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 486.458 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita tercatat Rp 25,95 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya juga tidak terlalu tinggi, hanya 0,77%.
Kabupaten Manggarai Timur
Dengan persentase kemiskinan 24,9%, Kabupaten Manggarai Timur berada di urutan ke-34 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 74.590 jiwa dari total penduduk 297.967 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar Rp 458.116 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 14,41 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk cukup signifikan yaitu 4,86%.
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao memiliki persentase kemiskinan tertinggi di antara kabupaten pembanding yaitu 25,78% dan menduduki peringkat ke-30 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 52.890 jiwa dari total 152.613 jiwa. Garis kemiskinan di Rote Ndao adalah Rp 426.843 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita tercatat Rp 25,60 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduknya sebesar 1,59%.
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di antara kabupaten lain yaitu 117.410 jiwa dari total 477.808 jiwa dengan persentase kemiskinan 24,68% dan menduduki peringkat ke-35 secara nasional. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 436.707 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 21,28 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduknya tercatat 1%.
Kabupaten Timor Tengah Utara
Kabupaten Timor Tengah Utara mencatatkan persentase kemiskinan 20,89%, menempati urutan ke-51 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 55.030 jiwa dari total 274.104 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 499.772 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita mencapai Rp 18,71 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduknya sebesar 1,6%.