Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Landak Turun 44,25% Setahun Terakhir

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat mencapai 10,43% pada 2023.

Angka tersebut turun 8,28% dari tahun sebelumnya sebesar 18,71%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 12,59%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Landak lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Landak yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 10,43% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 13 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Barat, PoU di Kabupaten Landak ada di urutan ke-3. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Singkawang (9,29%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Sekadau (20,1%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat pada 2023.

1. Kota Singkawang: 9,29%
2. Kota Pontianak: 9,71%
3. Kabupaten Landak: 10,43%
4. Kabupaten Kayong Utara: 11,9%
5. Kabupaten Kapuas Hulu: 12,75%
6. Kabupaten Sintang: 13,56%
7. Kabupaten Ketapang: 14,58%
8. Kabupaten Bengkayang: 15,21%
9. Kabupaten Sambas: 16,85%
10. Kabupaten Sanggau: 18,52%

(Baca: Meski Kemiskinan Turun, Sentra Nikel Maluku Utara Hadapi Banyak Tantangan)