Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Sibolga Capai 8,53% pada 2024
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Sibolga, Sumatera Utara sebesar 8,53% pada 2024.
Angka tersebut naik 1,21% dari tahun sebelumnya sebesar 7,32%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 4,95%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kota Sibolga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Sibolga yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,53% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 32 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Utara, PoU di Kota Sibolga ada di urutan ke-31. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Samosir (5,31%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Tebing Tinggi (9,54%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara pada 2024.
- Kabupaten Samosir: 5,31%
- Kabupaten Padang Lawas: 5,53%
- Kabupaten Pakpak Bharat: 6,13%
- Kabupaten Karo: 6,13%
- Kabupaten Padang Lawas Utara: 6,16%
- Kabupaten Humbang Hasundutan: 6,18%
- Kabupaten Nias: 6,24%
- Kota Tanjung Balai: 6,3%
- Kabupaten Tapanuli Utara: 6,64%
- Kabupaten Labuhan Batu Selatan: 6,65%
(Baca: Proyeksi Jumlah Penduduk di 38 Provinsi Indonesia Tahun 2025)