Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta mencapai 13,44% pada 2023.
Angka tersebut turun 5,65% dari tahun sebelumnya sebesar 19,09%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,61%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Kulonprogo lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Kulonprogo yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 13,44% dari total penduduk.
Dibanding 4 kabupaten/kota lain di Provinsi DI Yogyakarta, PoU di Kabupaten Kulonprogo ada di urutan ke-4. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sleman (6,64%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Gunung Kidul (14,67%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DI Yogyakarta pada 2023.
- Kabupaten Sleman: 6,64%
- Kota Yogyakarta: 8,74%
- Kabupaten Bantul: 9,75%
- Kabupaten Kulonprogo: 13,44%
- Kabupaten Gunung Kidul: 14,67%
(Baca: Meski Kemiskinan Turun, Sentra Nikel Maluku Utara Hadapi Banyak Tantangan)