Gempa bumi bermagnitudo 6,2 terjadi di daerah pegunungan barat laut China pada Selasa dini hari waktu setempat (19/12/2023).
Melansir CNBC, gempa menyebabkan sedikitnya 118 orang meninggal dunia dan 500 orang luka-luka. Sejumlah rumah dan jalan rusak parah, serta aliran listrik dan komunikasi pun sempat terputus.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di Provinsi Gansu dan Qinghai sebagai kawasan paling dekat dengan pusat gempa.
Han Shujun, Juru Bicara Departemen Manajemen Darurat Provinsi Gansu merincikan, 105 orang meninggal di Gansu dan 397 orang terluka, termasuk 16 di antaranya dalam kondisi kritis. Sementara 13 orang tewas dan 182 lainnya luka di Qinghai, pada data yang diterima pagi hari ini.
Angka yang tercatat masih mungkin bertambah sebab masih ada 20 orang hilang di Qinghai setelah terkubur dalam longsor, menurut China News Service.
Kedalaman gempa sebenarnya relatif dangkal, yakni hanya 10 kilometer. Namun gempa ini dirasakan di sebagian besar wilayah, termasuk Ibu Kota Gansu, Lanzhou, yang berlokasi sekitar 100 kilometer dari episentrum gempa.
Seorang mahasiswa Universitas Lanzhou bahkan bersaksi gempanya begitu kuat. Dia membagikannya melalui foto dan video.
"Gempanya terlalu dahsyat. Kakiku lemas, terlebih saat lari turun ke bawah dari asrama," kata Wang Xi, mahasiswa tersebut.
(Baca juga: Banjir Mendominasi Bencana di Indonesia hingga Awal Desember 2023)