Sebagian besar warga Indonesia mau berteman di media sosial tanpa membeda-bedakan golongan. Namun, ada juga segelintir orang yang menyaring pertemanannya menurut agama, status sosial, dan kesukuan.
Hal ini tecermin dari laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2021 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC).
Menurut survei tersebut, mayoritas atau 71,4% responden tidak pernah mempertimbangkan agama dalam menerima pertemanan di media sosial.
Namun, ada 6,6% responden yang cukup sering mengambil sikap tersebut, bahkan 2,3% responden lainnya sangat sering.
Kemudian mayoritas atau 79,3% responden tidak pernah mempertimbangkan suku/ras dan 74,4% responden tidak pernah mempertimbangkan status sosial dalam berteman di dunia maya.
Tapi, ada juga sekelompok kecil responden yang menerima pertemanan berdasarkan suku/ras dan status sosial, dengan proporsi kecil seperti terlihat pada grafik.
Survei ini dilakukan pada tanggal 4-24 Oktober 2021 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Sampel survei terdiri dari 10.000 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan kriteria berusia 13-70 tahun dan pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.
Survei memiliki margin of error sekitar 0,98% pada tingkat kepercayaan 95% dengan metode multistage random sampling.
(Baca Juga: Daftar Perilaku Berisiko di Medsos, Banyak Warga Sudah Paham)