Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (19/12/2024) pukul 21.21 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 35 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 110 detik.
(Baca: Penerima Rumah Susun 2022, Terbanyak Korban Bencana Alam)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 19 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 63 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 53-162 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 57-61 detik serta 6 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 milimeter dan lama gempa 35-92 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.993 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.477 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.132 kali.
(Baca: Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak)