Kabupaten Mamberamo Raya mencatatkan kenaikan persentase kemiskinan menjadi 30,29 persen pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa dari total 40.449 jiwa penduduk, terdapat 7.890 jiwa penduduk miskin.
Dibandingkan tahun sebelumnya, persentase kemiskinan naik 2,23 persen. Kenaikan ini juga terlihat pada jumlah penduduk miskin yang bertambah sebanyak 330 jiwa. Secara nasional, Mamberamo Raya berada di peringkat ke-15 untuk persentase kemiskinan.
(Baca: 4,52% Penduduk di Kota Banjarmasin Masuk Kategori Miskin)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Mamberamo Raya. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 44,43 persen, sedangkan terendah pada tahun 2020 sebesar 28,38 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2022 sebesar 6,78 persen, sedangkan penurunan terbesar pada tahun 2014 turun 12,82 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir, persentase kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua, Mamberamo Raya memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Supiori, dan Waropen. Perbandingan ini memberikan gambaran tentang tantangan kemiskinan yang dihadapi oleh berbagai daerah di Papua.
Kabupaten Biak Numfor
Biak Numfor, dengan persentase kemiskinan 23,46 persen, menduduki peringkat ke-41 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 35.940 jiwa dari total 149.476 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Biak Numfor adalah Rp 677.659,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,47 juta per tahun, dengan pertumbuhan 3,12 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin hanya 0,67 persen.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Di Kepulauan Yapen, persentase kemiskinan mencapai 25,69 persen dan menempati urutan ke-33 di Indonesia. Terdapat 26.090 jiwa penduduk miskin dari total populasi 115.648 jiwa. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 782.033,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,48 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,75 persen. Jumlah penduduk miskin tumbuh sedikit dengan 0,23 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sukamara Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Supiori
Kabupaten Supiori memiliki persentase kemiskinan yang relatif tinggi, yaitu 37,72 persen, menjadikannya peringkat ke-3 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 8.250 jiwa dari total 27.159 jiwa penduduk. Garis kemiskinan sebesar Rp 587.783,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 50,79 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin lebih tinggi dari wilayah lain yaitu 3,9 persen.
Kabupaten Waropen
Waropen memiliki persentase kemiskinan 29,85 persen dan menduduki peringkat ke-19 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 10.300 jiwa dari total 38.189 jiwa penduduk. Pendapatan per kapita mencapai Rp 68,45 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,36 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat 4,46 persen.