Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Trenggalek Naik 14,75% pada 2024
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencapai 14,75% pada 2024.
Angka tersebut naik 2,92% dari tahun sebelumnya sebesar 11,83%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,96%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Trenggalek lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Trenggalek yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 14,75% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 37 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, PoU di Kabupaten Trenggalek ada di urutan ke-37. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Surabaya (2,37%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Situbondo (17,35%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada 2024.
- Kota Surabaya: 2,37%
- Kabupaten Gresik: 2,9%
- Kabupaten Sidoarjo: 3,07%
- Kota Batu: 3,49%
- Kota Pasuruan: 4,29%
- Kota Mojokerto: 4,33%
- Kota Probolinggo: 4,47%
- Kota Malang: 4,99%
- Kabupaten Lamongan: 5,3%
- Kota Kediri: 5,31%
(Baca: Populasi China Turun Dua Tahun Berturut-turut, Apa Penyebabnya?)