Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Kabupaten Solok naik menjadi 7,31% pada tahun 2024. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 7,13%. Kenaikan ini menyebabkan jumlah penduduk miskin bertambah menjadi 28.180 orang dari total 411.053 penduduk.
Secara historis, angka kemiskinan di Kabupaten Solok fluktuatif. Pada periode 2004-2024, persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 17,98%. Angka terendah tercatat pada tahun 2022, yaitu 7,12%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 17,67%, dan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2008 turun 23,65%. Dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (7,19%), angka kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Namun jika dibandingkan 5 tahun terakhir (7,45%), angka saat ini sedikit lebih rendah. Secara nasional, pada tahun 2024, Kabupaten Solok berada pada peringkat 335 dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kota Cimahi 2018 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Solok berada di antara Kabupaten Lima Puluh Kota (6,92%) dan Kabupaten Pesisir Selatan (7,49%).
Kabupaten Kepulauan Mentawai
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan yang cukup tinggi, mencapai 13,89%, menempatkannya pada peringkat 124 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di sana mencapai 14.190 jiwa. Garis kemiskinan di Kepulauan Mentawai adalah Rp 461.088 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 67,33 juta per tahun dan menjadi yang tertinggi dibandingkan kabupaten lain yang dibandingkan. Pertumbuhan penduduknya cukup signifikan, mencapai 3,49%.
Kabupaten Lima Puluh Kota
Dengan persentase kemiskinan 6,92%, kabupaten ini menduduki peringkat 355 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 27.720 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 582.794 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 51,98 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya mencapai 1,39%.
Kabupaten Pasaman Barat
Kabupaten ini memiliki persentase kemiskinan 7,00% dan menduduki peringkat 347 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 34.600 jiwa. Garis kemiskinan di Pasaman Barat adalah Rp 657.354 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,25 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya mencapai 1,79%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Tasikmalaya 2015-2024)
Kabupaten Pesisir Selatan
Persentase penduduk miskin di kabupaten ini sebesar 7,49%, menempatkannya pada peringkat 326 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.050 jiwa. Garis kemiskinan di Pesisir Selatan adalah Rp 589.787 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 35,99 juta per tahun. Pertumbuhan penduduknya mencapai 1,31%.
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam memiliki persentase kemiskinan 6,83%, menempatkannya pada peringkat 362 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 34.820 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 558.963 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 50,01 juta per tahun. Kabupaten ini mencatatkan pertumbuhan penduduk yang relatif kecil, yaitu 0,9%.