Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kota Cimahi pada 2024 mencapai Rp101.905 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 17,8 persen. Meskipun demikian, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran pada 2018 hingga 2021. Kenaikan signifikan terlihat pada 2022 dan 2023 sebelum akhirnya mengalami koreksi di 2024.
(Baca: Statistik Bi Total Kredit Perbankan Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk perawatan kulit di Kota Cimahi terjadi pada 2023, yaitu sebesar Rp123.976 per kapita per bulan. Pengeluaran masyarakat untuk perawatan kulit menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama tujuh tahun terakhir. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2022, mencapai 63,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa, pengeluaran untuk perawatan kulit hanya menyumbang sekitar 20,6 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp348.576 dan rokok serta tembakau mencapai Rp152.633. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan dasar dan konsumsi masih menjadi prioritas utama masyarakat Kota Cimahi.
Pada 2024, Kota Cimahi menempati peringkat ke-5 untuk pengeluaran perawatan kulit di antara kabupaten/kota seprovinsi Jawa Barat, serta peringkat ke-50 di antara kabupaten/kota se-Indonesia. Di tingkat pulau Jawa, Kota Cimahi berada di peringkat ke-13.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Bekasi memiliki nilai pengeluaran perawatan kulit tertinggi di Jawa Barat pada 2024, yaitu Rp188.344, dengan pertumbuhan 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kota Depok mencatatkan pengeluaran Rp140.716 dengan penurunan 11,4 persen. Kota Bogor mencatatkan pengeluaran Rp133.919 dengan penurunan 17,7 persen. Kota Bandung mencatatkan pengeluaran Rp125.413 dengan pertumbuhan 16 persen, sedangkan Kota Sukabumi mencatatkan pengeluaran Rp96.523 dengan penurunan tajam sebesar 52,9 persen.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Tasikmalaya 2015-2024)
Kota Bekasi
Pada 2024, pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Bekasi mencapai Rp1.908.316, mengalami pertumbuhan sebesar 22,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama se-Jawa Barat. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam alokasi dana untuk kebutuhan non-primer warga Kota Bekasi.
Kota Depok
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Depok pada 2024 mencapai Rp2.823.253, tumbuh 3,6 persen dari tahun sebelumnya dan menempati peringkat kedua se-Jawa Barat. Meskipun pertumbuhan tidak terlalu tinggi, angka ini tetap menunjukkan tingkat konsumsi yang stabil di Kota Depok.
Kota Bogor
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bogor pada 2024 adalah Rp909.166, tumbuh 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan konsumsi pangan di kalangan masyarakat Kota Bogor.
Kota Bandung
Pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Bandung pada 2024 tercatat sebesar Rp1.382.176, tumbuh 12,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun berada di peringkat keempat se-Jawa Barat, pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan kebutuhan non-primer masyarakat Kota Bandung.