Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kediri pada tahun 2024 sebesar 9,95%, menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,72%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 159.270 jiwa dari total populasi 1.688.468 jiwa.
Penurunan persentase kemiskinan ini setara dengan -7,18% secara pertumbuhan. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, Kabupaten Kediri berada di peringkat menengah dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Periode 2013-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kabupaten Kediri selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006, mencapai 19,28%, sementara angka terendah tercatat pada tahun 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 9,4%. Secara nasional, peringkat Kabupaten Kediri dalam persentase kemiskinan juga mengalami pergeseran dari tahun ke tahun.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Kediri menunjukkan karakteristik yang bervariasi. Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, dan Trenggalek memiliki dinamika kemiskinan yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosial masing-masing daerah.
Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10,32%, menempatkannya pada peringkat 231 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 142.390 jiwa dari total penduduk 1.309.168 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 608.828 per kapita per bulan. Sementara itu, pendapatan per kapita mencapai Rp 138,27 juta per tahun, dengan pertumbuhan mencapai 5,93%.
Kabupaten Magetan
Dengan persentase kemiskinan 9,32%, Kabupaten Magetan menduduki peringkat 257 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 59.510 jiwa dari total populasi 692.298 jiwa. Pendapatan per kapita di kabupaten ini adalah sebesar Rp 35,85 juta per tahun, dengan garis kemiskinan Rp 455.119 per kapita per bulan. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi adalah sebesar 6,62%
(Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Kalimantan Tengah Turun 0,96%(Data Maret 2025))
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Mojokerto memiliki persentase kemiskinan 9,37% dan menduduki peringkat 255 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini adalah 108.720 jiwa dari total penduduk 1.152.913 jiwa. Garis kemiskinan mencapai Rp 508.618 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp 98,01 juta per tahun. Tercatat pertumbuhan ekonomi yang terjadi adalah sebesar 7,57%.
Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Nganjuk mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10,17%, yang menempatkannya pada peringkat 235 secara nasional. Dari total penduduk 1.148.611 jiwa, terdapat 108.370 jiwa penduduk miskin. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 539.714 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 32,05 juta per tahun. Pertumbuhan yang terjadi sebesar 7,12%.
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo memiliki persentase kemiskinan sebesar 9,11%, menempatkannya pada urutan 262 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini tercatat 80.050 jiwa dari total 977.724 jiwa. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 28,09 juta per tahun, dengan garis kemiskinan sebesar Rp 413.619 per kapita per bulan. Pertumbuhan di wilayah ini adalah 6,74%.
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Trenggalek memiliki persentase kemiskinan sebesar 10,5%, menduduki peringkat 224 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat 73.750 jiwa dari total penduduk 757.444 jiwa. Pendapatan per kapita adalah Rp 32,73 juta per tahun. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp 434.146 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 6,67%.