Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada 2024 sebesar 23,66 persen, mengalami penurunan sebesar 3,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 26.760 jiwa dari total 131.368 penduduk.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 46,25 persen, sedangkan terendah pada tahun 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan penurunan 12,43 persen, dan tertinggi pada tahun 2005 dengan kenaikan 4,6 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Namun jika dibandingkan lima tahun terakhir (2020-2024), angka ini juga lebih rendah. Pada tahun 2024, Kabupaten Kepulauan Tanimbar berada di urutan ke-40 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan, menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di urutan ke-38.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Mamuju Tengah | 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Maluku yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki posisi yang cukup baik. Kabupaten Kepulauan Aru memiliki persentase kemiskinan 23,39 persen, Kabupaten Maluku Barat Daya 27,95 persen, Kabupaten Maluku Tenggara 21,22 persen, dan Kabupaten Seram Bagian Barat 22,31 persen. Pertumbuhan persentase kemiskinan di Kepulauan Tanimbar juga lebih baik dibandingkan Seram Bagian Barat.
Kabupaten Kepulauan Aru
Kabupaten Kepulauan Aru, dengan persentase kemiskinan 23,39 persen, menduduki peringkat ke-42 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 22.450 jiwa dari total 111.561 penduduk. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 644.112 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 43,62 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Aru menunjukkan angka yang menggembirakan, dengan pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 5,57 persen.
Kabupaten Maluku Barat Daya
Dengan persentase kemiskinan 27,95 persen, Kabupaten Maluku Barat Daya berada di urutan ke-24 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 20.630 jiwa, dengan total penduduk 95.746 jiwa. Masyarakat di sana memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp 36,67 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup signifikan, mencapai 9,67 persen. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar Rp 686.428 per kapita per bulan, mengindikasikan biaya hidup yang relatif lebih tinggi dibandingkan beberapa kabupaten lain di Maluku.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Lanny Jaya Menurut Sektor pada 2024)
Kabupaten Maluku Tenggara
Kabupaten Maluku Tenggara memiliki persentase kemiskinan 21,22 persen, menempatkannya pada urutan ke-49 di tingkat nasional. Dari total populasi 129.235 jiwa, terdapat 21.470 jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 695.738 per kapita per bulan, yang merupakan salah satu yang tertinggi di antara kabupaten-kabupaten yang dibandingkan. Pendapatan per kapita masyarakat Maluku Tenggara mencapai Rp 34,92 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,16 persen.
Kabupaten Seram Bagian Barat
Kabupaten Seram Bagian Barat mencatat persentase kemiskinan sebesar 22,31 persen dan menempati peringkat ke-46 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 38.780 jiwa dari total penduduk sebanyak 216.093 jiwa. Garis kemiskinan di Seram Bagian Barat tercatat sebesar Rp 508.517 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kabupaten ini tergolong rendah dibandingkan kabupaten lain, yaitu Rp 18,04 juta per tahun, meskipun mengalami pertumbuhan sebesar 5,91 persen.