Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Sleman Naik 8,05% pada 2024

1
Irfan Fadhlurrahman 26/12/2025 13:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mencapai 8,05% pada 2024.

Angka tersebut naik 1,41% dari tahun sebelumnya sebesar 6,64%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 3,36%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Sleman lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Sleman yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,05% dari total penduduk.

Dibanding 4 kabupaten/kota lain di Provinsi DI Yogyakarta, PoU di Kabupaten Sleman ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Yogyakarta (10,35%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DI Yogyakarta pada 2024.

  1. Kabupaten Sleman: 8,05%
  2. Kabupaten Kulonprogo: 8,75%
  3. Kabupaten Gunung Kidul: 8,84%
  4. Kabupaten Bantul: 9,27%
  5. Kota Yogyakarta: 10,35%

(Baca: Jumlah Penduduk RI yang Bekerja Meningkat Awal 2025)

Data Populer

Loading...