Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (30/10/2024) pukul 01.23 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 19 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 300 meter di atas puncak atau 3.976 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 123 detik.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 30 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 77 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 milimeter dan lama gempa 59-151 detik.
Kemudian, 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 22-109 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-9 milimeter dan lama gempa 29-67 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.637 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.880 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1553 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)