Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (28/10/2024) pukul 08.06 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 2 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18 milimeter dan durasi 98 detik.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 28 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 75 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 milimeter dan lama gempa 60-171 detik.
Kemudian, 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 45-101 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 44-77 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.608 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.876 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1536 kali.
(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)