Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Palembang pada tahun 2024 sebesar 9,77%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,22%. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 173.590 jiwa dari total populasi 1.781.672 jiwa, menunjukkan adanya perbaikan kondisi ekonomi di kota ini.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kota Palembang berada di urutan yang cukup baik dalam penekanan angka kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan ini. Namun, tantangan tetap ada untuk terus menekan angka kemiskinan hingga mencapai tingkat yang lebih rendah.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Pasaman 2015-2024)
Data historis kemiskinan menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2007 sebesar 8,98%, sedangkan tertinggi terjadi pada tahun 2008 mencapai 16,66%, sebuah anomali yang disebabkan krisis ekonomi global. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 dengan -11,46% dan tertinggi pada tahun yang sama dengan 85,52%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 10,16%, angka saat ini lebih rendah. Namun, dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 10,14%, perbedaan tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2024, Kota Palembang berada di urutan ke-245 secara nasional dalam persentase kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Palembang menunjukkan kinerja yang kompetitif. Kabupaten/kota tersebut antara lain Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kota Pagar Alam, dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Kabupaten Banyuasin
Dengan persentase kemiskinan 9,31%, Banyuasin menempati peringkat ke-259 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 84.360 jiwa dari total penduduk 866.909 jiwa. Garis kemiskinan di Banyuasin tercatat sebesar Rp 539.283,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 44,73 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di Banyuasin mencapai 2,7%, sementara angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 2,82%.
Kabupaten Muara Enim
Muara Enim memiliki persentase kemiskinan 9,79% dan berada di urutan ke-244 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 66.420 jiwa dari total 645.250 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 491.107,00 per kapita per bulan, namun pendapatan per kapita cukup tinggi yakni Rp 182,11 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Muara Enim menunjukkan tantangan dengan penurunan angka kemiskinan sebesar 10,43%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Lingga | 2005 - 2024)
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Persentase kemiskinan di OKU Selatan tercatat 9,86%, menempatkannya di urutan ke-242 secara nasional. Dengan 37.810 jiwa penduduk miskin dari total 422.566 jiwa, garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp 436.420,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di OKU Selatan sebesar Rp 27,72 juta per tahun, dengan pertumbuhan penduduk mencapai 0,88% dan penurunan angka kemiskinan sebesar 4,83%.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
OKU Timur mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 9,75%, berada di urutan ke-246 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 68.740 jiwa dari total 690.282 jiwa. Garis kemiskinan di OKU Timur sebesar Rp 434.534,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp 31,50 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di kabupaten ini mencapai 1,59% dan penurunan angka kemiskinan sebesar 2,4%.
Kota Pagar Alam
Dengan persentase kemiskinan 8,18%, Kota Pagar Alam berada di urutan ke-302 secara nasional, lebih baik dari Kota Palembang. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 11.820 jiwa dari total populasi 151.943 jiwa. Garis kemiskinan di Pagar Alam sebesar Rp 427.007,00 per kapita per bulan, namun pendapatan per kapita masyarakatnya relatif rendah, yakni Rp 25,54 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi di Pagar Alam cukup baik dengan penurunan angka kemiskinan mencapai 7,88%.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Kabupaten PALI memiliki persentase kemiskinan sebesar 9,82% dan berada di urutan ke-243 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 19.790 jiwa dari total 212.220 jiwa. Garis kemiskinan di PALI sebesar Rp 503.822,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 45,70 juta per tahun. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2,97% dan penurunan angka kemiskinan sebesar 9,99%.