Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Cilegon pada tahun 2024 sebesar 3,75 persen, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,98 persen. Dengan jumlah penduduk 476.867 jiwa, terdapat 17.310 penduduk miskin di kota ini. Penurunan ini setara dengan 4,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa, Kota Cilegon berada di peringkat 115 untuk persentase kemiskinan dan peringkat 489 secara nasional. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan sebesar 5,78 persen. Perkembangan ini menunjukkan fluktuasi yang menarik, karena sebelumnya sempat mengalami kenaikan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Periode 2013-2024)
Data historis menunjukkan angka kemiskinan terendah di Kota Cilegon terjadi pada tahun 2019, yaitu 3,03 persen, sedangkan angka tertinggi terjadi pada tahun 2005, yaitu 5,55 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 25,57 persen dan terendah pada tahun 2016 turun 12,93 persen. Dalam rentang 2004-2024, urutan persentase kemiskinan Kota Cilegon di tingkat nasional bervariasi, dari 399 hingga 502.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Banten yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Cilegon menunjukkan angka yang kompetitif. Kabupaten Serang memiliki persentase kemiskinan 4,51 persen, Kota Serang 5,65 persen, Kota Tangerang Selatan 2,36 persen, dan Kota Tangerang 5,43 persen.
Kabupaten Serang
Kabupaten Serang memiliki persentase kemiskinan 4,51 persen, menempati urutan ke-460 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 68.860 jiwa, yang mana persentase ini terbilang kecil mengingat jumlah penduduk mencapai 1.756.816 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Serang tercatat Rp 449.291,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,53 persen. Sementara itu, pendapatan per kapita mencapai Rp 60,01 juta per tahun, mengalami pertumbuhan 6,16 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk mencapai 2,23 persen.
Kota Serang
Kota Serang menduduki peringkat 418 secara nasional dengan persentase kemiskinan 5,65 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 41.620 jiwa dari total penduduk 743.748 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini sebesar Rp 540.786,00 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 5,71 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp 58,50 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 6,28 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,81 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Donggala Periode 2004 - 2024)
Kota Tangerang Selatan
Persentase kemiskinan di Kota Tangerang Selatan hanya 2,36 persen, menjadikannya berada di urutan ke-509 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 43.330 jiwa dari total penduduk 1.429.529 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini cukup tinggi, yakni Rp 828.278,00 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan 5,84 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp 80,18 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,90 persen. Pertumbuhan jumlah penduduk tercatat 1,76 persen.
Kota Tangerang
Kota Tangerang memiliki persentase kemiskinan 5,43 persen dan menduduki peringkat 424 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 128.910 jiwa, lebih besar dibandingkan daerah lain yang berdekatan. Jumlah penduduk Kota Tangerang adalah 1.927.815 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Tangerang adalah Rp 785.113,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 5,18 persen. Pendapatan per kapita di Kota Tangerang mencapai Rp 114,46 juta per tahun, mengalami pertumbuhan 8,06 persen. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk adalah 1,49 persen.