Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi Sore Ini, Tinggi Abu Vulkanik Sekitar 300 Meter
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (6/9/2025) pukul 17.18 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 5 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak (1.723 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32,3 milimeter dan durasi 47 detik.
(Baca: Kualitas Udara di Kota Besar Indonesia Buruk, Jauh dari Standar WHO)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 6 September 2025 pukul 12.00-18.00 WITA menunjukkan terjadi 22 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12,4-32,3 milimeter dan lama gempa 31-47 detik.
Kemudian, 68 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6-19,3 milimeter dan lama gempa 28-40 detik serta 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 6,8-27,8 milimeter s-p 0,6-0,7 detik dan lama gempa 9-11 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.986 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.397 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 257 kali.
(Baca: Waspada, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Dunia (Kamis, 15 Juni 2023))