Kabupaten Serdang Bedagai mencatatkan total jumlah penduduk sebanyak 616.922 jiwa pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan penduduk di kabupaten ini sebesar 0,03 persen.
Data dari BPS menunjukkan adanya variasi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur. Kelompok usia 10-14 tahun memiliki jumlah penduduk tertinggi, mencapai 55.028 jiwa. Sementara itu, kelompok usia di atas 75 tahun memiliki jumlah penduduk terendah, yaitu 12.730 jiwa. Perbedaan signifikan ini mengindikasikan adanya struktur demografi yang didominasi oleh usia muda, namun perlu diperhatikan peningkatan kualitas hidup kelompok usia lanjut.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Rembang | 2024)
Dari total populasi, jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Serdang Bedagai mencapai 310.602 jiwa. Sementara jumlah penduduk perempuan sebanyak 306.320 jiwa. Secara proporsional, penduduk laki-laki mencakup sekitar 50,34 persen dari total populasi, sedangkan perempuan sekitar 49,66 persen. Perbedaan ini relatif kecil, menunjukkan keseimbangan gender yang cukup baik di wilayah tersebut.
Data kelompok usia produktif menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Serdang Bedagai berada dalam rentang usia produktif (15-59 tahun). Jumlah penduduk usia produktif mencapai 389.814 jiwa, terdiri dari 197.188 laki-laki dan 192.626 perempuan. Kelompok ini memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Jumlah penduduk usia 0-14 tahun sebanyak 158.621 jiwa, sedangkan penduduk usia di atas 60 tahun berjumlah 68.487 jiwa.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Merangin | 2024)
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur produktif dan jenis kelamin menunjukkan beberapa hal menarik. Pada kelompok usia 0-14 tahun, persentase penduduk laki-laki dan perempuan sama yaitu 13 persen. Pada kelompok usia 15-59 tahun, persentase penduduk laki-laki sedikit lebih tinggi (32 persen) dibandingkan perempuan (31 persen). Sementara pada kelompok usia di atas 60 tahun, persentase penduduk perempuan lebih tinggi (6 persen) dibandingkan laki-laki (5 persen). Hal ini bisa mengindikasikan harapan hidup perempuan yang lebih tinggi atau migrasi laki-laki usia tua keluar daerah.