Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (22/10/2024) pukul 21.26 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 5 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 124 detik.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 22 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 66 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 59-137 detik.
Kemudian, 6 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-5 mm dan lama gempa 45-85 detik serta 12 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 37-92 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.528 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.839 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1516 kali.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)