Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Nabire , Papua Tengah mencapai 28,08% pada 2023.
Angka tersebut turun 0,6% dari tahun sebelumnya sebesar 28,68%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 6,87%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Nabire lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Nabire yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 28,08% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 7 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Tengah, PoU di Kabupaten Nabire ada di urutan pertama. Wilayah dengan PoU tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Dogiyai (67,17%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Tengah pada 2023.
- Kabupaten Nabire: 28,08%
- Kabupaten Mimika: 28,76%
- Kabupaten Puncak Jaya: 39,43%
- Kabupaten Intan Jaya: 41,29%
- Kabupaten Puncak: 47,27%
- Kabupaten Paniai: 58,96%
- Kabupaten Deiyai: 66,76%
- Kabupaten Dogiyai: 67,17%
(Baca: 2,2% Penduduk di Kabupaten Gunung Mas Beragama Katolik)