Perempuan Korban Kekerasan Gender Cenderung Lebih Muda dari Pelaku

Menurut laporan Komnas Perempuan, pada 2024 ada 38.788 korban Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan (KBGtP) di Indonesia, dengan jumlah pelaku/terlapor 30.372 orang.

Data ini merupakan gabungan dari pengaduan yang diterima Komnas Perempuan serta pelaporan kasus ke lembaga/instansi lainnya.

Jumlah korban KBGtP yang tercatat pada 2024 lebih banyak dari pelaku, karena dalam sebuah kasus kerap terdapat 1 orang pelaku dengan lebih dari 1 korban.

(Baca: Ini Bentuk Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan RI pada 2024)

Komnas Perempuan juga menemukan ada kesenjangan usia antara korban dan pelaku.

Di kelompok usia 18-24 tahun, ada 10.170 orang yang menjadi korban KBGtP, sedangkan yang menjadi pelaku hanya 4.470 orang.

Lalu di kelompok usia 6-13 tahun, ada 8.088 orang menjadi korban, sedangkan yang menjadi pelaku hanya 598 orang.

Pola serupa terlihat di banyak kelompok usia lainnya, di mana jumlah korban kerap lebih banyak dibanding jumlah pelaku yang seumuran.

"Data ini menunjukkan adanya relasi kuasa, yang mana korban lebih cenderung muda usianya dibanding pelaku/terlapor," kata Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2024.

Komnas Perempuan menjelaskan, ada pula kasus-kasus yang usia korban dan pelakunya tidak diketahui, karena dalam formulir pengaduan tidak wajib ada keterangan usia.

Selain itu, keterangan usia dapat tidak tercatat karena kasusnya dilaporkan oleh pendamping yang tidak mengetahui data pribadi korban/pelaku.

Ada pula kasus di mana korban tidak mengetahui usia pelaku. Hal ini kerap ditemukan dalam kasus kekerasan di ranah siber yang identitas pelakunya tersamar atau anonim.

(Baca: Kasus Kekerasan Gender Online di Indonesia Meningkat Kuartal II 2025)