Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan Marak Terjadi di Pulau Jawa

Menurut laporan Komnas Perempuan, pada 2024 ada 330.097 kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan (KBGtP) yang tercatat di Indonesia.

Jumlahnya meningkat 14,17% dibanding jumlah KBGtP pada 2023 yang sebanyak 289.111 kasus.

Kasus KBGtP marak terjadi di Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah kasus KBGtP terbanyak sepanjang 2024:

1. Jawa Barat: 55.660 kasus
2. Jawa Timur: 44.991 kasus
3. Jawa Tengah: 42.938 kasus
4. Sumatera Utara: 15.594 kasus
5. Lampung: 12.245 kasus
6. Sulawesi Selatan: 11.406 kasus
7. Banten: 10.970 kasus
8. Jakarta: 10.880 kasus
9. Sumatera Selatan: 9.260 kasus
10. Sumatera Barat: 8.011 kasus

Data tersebut merupakan akumulasi dari data Komnas Perempuan, data pelaporan ke berbagai lembaga lain, serta data penuntutan dan putusan pengadilan.

Menurut Komnas Perempuan, banyaknya kasus di Pulau Jawa dimungkinkan karena infrastruktur pendokumentasian kasus KBGtP di wilayah ini sudah baik.

Selain itu, tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa memungkinkan kejadian kasusnya lebih banyak dibanding provinsi di luar Pulau Jawa.

Provinsi dengan catatan kasus KBGtP yang tergolong sedikit (kurang dari 500 kasus) umumnya berada di Pulau Papua, dengan rincian berikut:

• Papua Barat: 391 kasus
• Papua Tengah: 4 kasus
• Papua Pegunungan: 3 kasus
• Papua Selatan: 1 kasus
• Papua Barat Daya: 1 kasus

“Wilayah Papua adalah wilayah yang sangat sedikit kasusnya dilaporkan. Jumlah data tidak dipahami dalam konteks negatif, namun perlu diapresiasi sebagai keberanian korban untuk melaporkan kasusnya, melanjutkan prosesnya ke ranah hukum sampai mendapatkan putusan hukum,” kata Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2024.

(Baca: Ada 10 Ribu Kasus KDRT di Indonesia pada 2023, Jadetabek Terbanyak)