Kejahatan terhadap Anak di Indonesia Umumnya Dilakukan dengan Sengaja

Menurut Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, sepanjang 1 Januari-21 Juli 2025 ada 13.192 kasus kejahatan terhadap anak yang ditangani kepolisian di Indonesia.

Kejahatan terhadap anak yang dimaksud meliputi tindak pidana dalam perlindungan anak, persetubuhan/cabul terhadap anak, penelantaran anak, dan kejahatan tentang peradilan anak.

"Paling banyak yaitu tindak pidana dalam perlindungan anak, dengan 9.937 kasus atau 75,32% dari jumlah total kasus kejahatan terhadap anak," demikian dikutip dari situs web Pusiknas Polri (21/7/2025).

Secara umum, Polri mengategorikan ada 15 motif kejahatan terhadap anak. Motif yang paling banyak ditemukan adalah kesengajaan.

"Dengan kata lain, pelaku sengaja melakukan tindak kejahatan tersebut pada anak-anak," kata mereka.

"Sejak awal tahun, motif kejahatan karena kesengajaan mencapai 59,61% dari jumlah total perkara kejahatan terhadap anak," lanjutnya.

Berikut daftar 5 motif kejahatan terhadap anak yang paling banyak ditemukan Polri selama 1 Januari-21 Juli 2025:

1. Sengaja: 7.864 kasus
2. Masalah sosial: 1.402 kasus
3. Salah paham: 1.105 kasus
4. Dendam: 463 kasus
5. Gangguan keamanan: 280 kasus

Kemudian ini 5 polda yang paling banyak menangani kasus kejahatan terhadap anak selama 1 Januari-21 Juli 2025:

1. Polda Jawa Barat: 1.259 kasus
2. Polda Sumatera Utara: 1.206 kasus
3. Polda Sulawesi Selatan: 1.127 kasus
4. Polda Metro Jaya: 1.119 kasus
5. Polda Jawa Timur: 1.015 kasus

(Baca: Kasus Kekerasan terhadap Anak di Indonesia Meningkat sampai 2024)