Laporan lembaga riset Inventure Indonesia memperlihatkan, sebanyak 34% responden generasi Z dan milenial kelas menengah menggunakan pinjaman online (pinjol) dalam enam bulan terakhir saat survei dilakukan pada 2024. Sisanya, sebanyak 66% tidak menggunakannya.
Mereka yang menggunakan pinjol memanfaatkan dana kredit itu untuk sejumlah hal. Terbesar adalah membeli barang-barang konsumsi, sebesar 61%. Ini meliputi barang elektronik, gadget, hingga peralatan rumah tangga.
Selanjutnya untuk belanja, dipilih 35% responden. Uang pinjaman tersebut dibelanjakan baju, sepatu, dan lainnya, baik di toko online maupun offline.
Lalu ada yang menggunakan untuk modal usaha, dipilih 27% responden.
Ada juga untuk menongkrong dan liburan, sebesar 23%. Aktivitas ini di antaranya beli kopi, ongkos transportasi, makan, maupun belanja saat liburan.
Kemudian ada responden yang ingin menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, BBM, kebutuhan rumah tangga, sebesar 18%.
Pemanfaatan pinjol lainnya untuk bayar cicilan, misalnya melunasi cicilan yang sudah ada atau menggabungkan pinjaman, sebesar 13%.
Terakhir, membayar biaya pendidikan, seperti UKT, SPP, dan lainnya, sebesar 5%.
Secara umum, survei ini melibatkan 450 responden kelas menengah milenial sebanyak 60% dan gen Z sebanyak 40%. Adapun komposisi gendernya, yakni 53% laki-laki dan 47% perempuan.
Inventure juga mengkategorikan sampel berdasarkan pengeluaran rumah tangga, yakni sebanyak 79% dari middle class-A2 dengan pengeluaran Rp2,1 juta-9,6 juta; 14% aspiring middle class-B dengan pengeluaran Rp900 ribu-2,1 juta; dan 7% dari upper middle class dengan pengeluaran di atas Rp9,6 juta.
Survei dilakukan dengan metode tatap muka yang digelar di lima kota besar, yaitu Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar, pada September 2024.
(Baca juga: Mayoritas Anak Muda Kelas Menengah Pesimistis Bisa Beli Rumah)