Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2024 sebesar 8,44 persen, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8,69 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat 16.780 jiwa dari total populasi 209.317 jiwa.
Penurunan persentase kemiskinan sebesar 2,88 persen ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 2,06 persen. Secara peringkat di Pulau Sumatera, Humbang Hasundutan berada di posisi 81 untuk persentase kemiskinan dan peringkat 113 untuk jumlah penduduk miskin. Sementara di tingkat nasional, Humbang Hasundutan menempati urutan ke-290 untuk persentase kemiskinan dan ke-358 untuk jumlah penduduk miskin.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Periode 2013-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Humbang Hasundutan selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 20,42 persen, sedangkan terendah pada tahun 2024 sebesar 8,44 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 6,97 persen, dan terendah pada tahun 2008 turun 31,05 persen. Jika dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 8,66 persen, angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 9,02 persen, juga menunjukkan penurunan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Majene 2015-2024)
Di Sumatera Utara, persentase kemiskinan Kabupaten Humbang Hasundutan berdekatan dengan beberapa kabupaten/kota lain. Kabupaten Mandailing Natal memiliki persentase kemiskinan 8,69 persen, Kabupaten Padang Lawas Utara 8,97 persen, Kabupaten Tapanuli Utara 8,21 persen, Kota Tebing Tinggi 8,79 persen, Kabupaten Toba Samosir 8,07 persen, dan Kabupaten Asahan 8,12 persen.
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,69 persen, menempatkannya pada urutan ke-280 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 40.560 jiwa dengan pertumbuhan turun 1,17 persen. Garis kemiskinan berada di angka Rp 519.553,00 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan sebesar 6,59 persen. Pendapatan per kapita masyarakat Mandailing Natal tercatat sebesar Rp 40,13 juta per tahun, dengan pertumbuhan mencapai 8,85 persen, menandakan dinamika ekonomi yang cukup signifikan. Dengan jumlah penduduk sebanyak 498.720 jiwa dan pertumbuhan 1,30 persen, Mandailing Natal menghadapi tantangan dan peluang dalam upaya menekan angka kemiskinan.
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,97 persen dan menduduki peringkat ke-270 secara nasional. Dengan jumlah penduduk miskin 27.210 jiwa, pertumbuhan penduduk miskin mencapai 3,97 persen. Garis kemiskinan di daerah ini tercatat sebesar Rp 502.403,00 per kapita per bulan, naik 7,48 persen. Pendapatan per kapita di Padang Lawas Utara adalah Rp 63,55 juta per tahun dengan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu 10,63 persen. Total penduduk mencapai 272.273 jiwa, tumbuh sebesar 0,41 persen.
Kabupaten Tapanuli Utara
Dengan persentase kemiskinan 8,21 persen, Kabupaten Tapanuli Utara menduduki peringkat 301 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 25.510 jiwa, mengalami penurunan sebesar 3,33 persen. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 531.593,00 per kapita per bulan, meningkat 6,34 persen. Pendapatan per kapita masyarakat Tapanuli Utara tercatat Rp 34,49 juta per tahun, naik 6,25 persen. Dengan jumlah penduduk 329.252 jiwa, terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,73 persen.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,79 persen, menempatkannya pada urutan ke-275 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 15.310 jiwa, mengalami penurunan signifikan sebesar 6,42 persen. Garis kemiskinan berada di angka Rp 665.016,00 per kapita per bulan, meningkat 6,65 persen. Pendapatan per kapita masyarakat Kota Tebing Tinggi tercatat sebesar Rp 43,51 juta per tahun, dengan pertumbuhan mencapai 4,81 persen. Dengan jumlah penduduk sebanyak 182.226 jiwa, terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 2,07 persen.
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Toba Samosir memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,07 persen dan berada di urutan ke-307 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya adalah 15.030 jiwa, dengan pertumbuhan sebesar 0,6 persen. Garis kemiskinan di Toba Samosir adalah Rp 531.581,00 per kapita per bulan, meningkat sebesar 6,97 persen. Pendapatan per kapita masyarakat tercatat sebesar Rp 47,46 juta per tahun, naik 5,1 persen. Jumlah penduduk Toba Samosir adalah 219.148 jiwa, dengan pertumbuhan 2,1 persen.
Kabupaten Asahan
Kabupaten Asahan mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,12 persen dan menduduki peringkat 305 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini adalah 61.340 jiwa, dengan pertumbuhan turun 0,57 persen. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 454.298,00 per kapita per bulan dan terjadi peningkatan sebesar 6,32 persen. Pendapatan per kapita Kabupaten Asahan tercatat tertinggi di antara kabupaten pembanding, yaitu Rp 70,61 juta per tahun, meningkat sebesar 10,51 persen. Jumlah penduduk Asahan adalah 797.101 jiwa, dengan pertumbuhan sebesar 0,62 persen.