Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) genap berusia 4 tahun pada 20 Oktober 2018. Selama kepemimpinan Jokowi-JK jumlah penduduk miskin berkurang 1,78 juta jiwa menjadi 25,95 juta jiwa pada Maret 2018 dibanding 27,73 juta jiwa pada akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Turunnya jumlah penduduk miskin tersebut membuat angka penduduk miskin juga turun 1,14% menjadi 9,82% dari 10.96% pada September 2014. Persentase penduduk miskin satu digit ini merupakan yang pertama kali pasca terjadinya krisis moneter 1998.
Jumlah penduduk miskin di perdesaan lebih besar dibanding perkotaan. Pada akhir Maret 2018, jumlah penduduk miskin mencapai 15,81 juta jiwa atau sebesar 13,2% dari total populasi. Sementara penduduk miskin diperkotaan hanya 10,14 juta jiwa atau sekitar 7,02% dari total populasi.
(Baca Databoks: Tingkat Kemiskinan Perdesaan Lebih Tinggi dari Perkotaan)
Turunnya angka kemiskinan tersebut oleh beberapa kalangan dianggap masih dianggap semu. Pasalnya penurunan tersebut karena kebijakan instan pemerintah pemberian bantuan sosial seperti program Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan, bukan dari meningkatnya produktivitas masyarakat.
(Baca Databoks: Berkurang 633 Ribu, Penduduk Miskin Indonesia Catat Rekor Terendah Sejak 1998)