Tingkat kemiskinan perdesaan selalu lebih tinggi dibanding perkotaan sejak 1993. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, proporsi kemiskinan perdesaan saat itu mencapai 13,8 persen dari populasi sementara perkotaan hanya 13,4 persen. Meningkatnya industrialisasi yang banyak menciptakan lapangan kerja di kota-kota besar membuat angka kemiskinan perkotaan lebih rendah dari perdesaan.
Pada September 2017, jumlah penduduk miskin perdesaan berkurang sekitar 970 ribu jiwa menjadi 26,58 juta jiwa sehingga proporsi kemiskinannya turun 49 basis poin (bps) menjadi 13,47 persen dari September tahun sebelumnya. Sementara jumlah penduduk miskin perkotaan menyusut sekitar 220 ribu jiwa menjadi 10,27 juta jiwa. Alhasil, persentase kemiskinan penduduk perkotaan turun 47 bps menjadi 7,26 persen.
Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia pada September 2017 berkurang sebanyak 1,18 juta jiwa menjadi 26,58 juta jiwa dibanding posisi September tahun sebelumnya. Sehingga tingkat kemiskinan nasional menyusut 58 bps menjadi 10,12 persen dari sebelumnya.