Laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang bertajuk 2022 Trafficking in Person Report menunjukkan, ada 90.354 orang korban perdagangan manusia yang terindentifikasi secara global pada 2021.
Jumlah ini menurun 17,27% jika dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pada 2020, jumlah korban perdagangan manusia secara global sebanyak 109.216 orang.
Berdasarkan wilayahnya, korban perdagangan manusia terbanyak pada 2021 berasal dari wilayah Asia Selatan dan Tengah, yakni 38.426 orang. Kemudian dari wilayah Amerika dan negara-negara Barat sebanyak 12.343 orang, serta wilayah Afrika 11.450 orang.
Jumlah korban perdagangan manusia terus berkurang dalam tiga tahun terakhir. Namun, jika dilihat trennya, jumlahnya cenderung meningkat selama satu dekade belakangan.
Pada 2011 jumlah korban perdagangan manusia secara global berjumlah 42.291 orang. Ini artinya, jumlah korban perdagangan manusia pada 2021 sudah naik hingga 113,64% dibandingkan sepuluh tahun lalu.
Adapun korban perdagangan manusia yang tercatat di sini mencakup orang dewasa dan anak-anak yang dipaksa atau ditipu untuk melakukan suatu pekerjaan atau hubungan seks komersial.
(Baca: Perdagangan Anak Ala Suhendra “Ayah Sejuta Anak” Terbongkar, Berikut Jumlah Korban Trafficking Anak di 2021)