Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tiga kabupaten/kota dengan rerata vaksinasi mingguan di atas rata-rata di Kalimantan Utara yang saat ini tercatat 539,4 dosis data per Selasa, 17 Mei 2022.
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Rerata Vaksinasi Tertinggi di Lampung (Minggu, 15 Mei 2022))
Rerata vaksinasi tiga kabupaten/kota teratas dengan angka di atas 700 dosis adalah kota Tarakan, Nunukan dan Bulungan dengan masing-masing nilai 966 dosis, 840 dosis dan 673 dosis.
Kota Tarakan berada di urutan pertama dengan rerata vaksinasi mingguan sebanyak 966 dosis. Adapun pemakaian vaksin sampai dengan kemarin tercatat 363,74 ribu dosis. Dalam rekapitulasi data dashboard nasional, pencapaian vaksinasi lengkap di wilayah ini telah berada di angka 83,96 persen.
Menurut Kementerian Kesehatan, stok vaksin yang tersedia di kota ini akan segera habis dalam 30 hari ke depan. Sisa hari pemakaian ini diperhitungkan dari sisa stok yang tercatat tinggal 29.412 dosis dan penggunaan vaksin merupakan yang tertinggi di Kalimantan Utara.
Menyusul Nunukan dengan catatan vaksinasi 840 dosis. Stok vaksin yang tersedia di kabupaten ini akan segera habis dalam 33 hari ke depan. Sisa hari pemakaian ini diperhitungkan berdasarkan stok yang tersedia sebanyak 28.206 dosis.
Kemudian rerata vaksinasi mingguan di Bulungan 673 dosis dan capaian vaksinasi lengkap 81,43 persen, Malinau dengan vaksinasi 137 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 76,69% dan Tana Tidung dengan vaksinasi 81 dosis dan capaian vaksinasi lengkap sebesar 82,11%
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Rerata Vaksinasi Tertinggi di Sumatera Selatan (Minggu, 15 Mei 2022))
Wilayah di luar Jawa dengan nilai rerata vaksinasi tertinggi beberapa di antaranya adalah Simalungun, Rokan Hulu dan Lampung Tengah dengan masing-masing rerata vaksinasi yakni 7.506 dosis, 6.305 dosis dan 6.083 dosis.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.