Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan kelompok bersenjata di Papua menyerang warga setempat.
"Kita harus lindungi seluruh rakyat Papua, karena di situ kelompok teroris menyerang orang-orang Papua sendiri," kata Prabowo.
Hal itu ia sampaikan dalam Debat Capres 2024 pertama yang bertema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga, di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Adapun menurut data Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM), selama periode Januari 2010—Maret 2022 ada 348 kasus kekerasan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Dari seluruh kasus tersebut, sebagian besar pelakunya adalah kelompok bersenjata lokal, yang juga kerap disebut Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Sejak April 2021 pemerintah Indonesia juga menetapkan kelompok-kelompok tersebut sebagai "teroris".
Sepanjang Januari 2010—Maret 2022, kelompok bersenjata itu tercatat menjadi pelaku dalam 226 kasus kekerasan di Papua dan Papua Barat.
Ada pula kasus kekerasan yang pelakunya dari kalangan warga, polisi, TNI, dan orang tidak dikenal. Namun, jumlahnya lebih sedikit seperti terlihat pada grafik.
Gugus Tugas Papua UGM mengumpulkan data-data ini dari pemberitaan media massa. Mereka pun mengonfirmasi ulang kesahihan data kepada sumber-sumber resmi seperti aparat keamanan, pimpinan daerah, dan lain-lain.