Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Malang Naik 1,47% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 30/12/2025 13:13 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Malang, Jawa Timur (2017-2024)
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Malang, Jawa Timur sebesar 9,42% pada 2024.

Angka tersebut naik 0,95% dari tahun sebelumnya sebesar 8,47%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,47%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,27% pada 2024. Berarti, PoU di Kabupaten Malang lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat.

Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Malang yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 9,42% dari total penduduk.

Dibanding 37 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur, PoU di Kabupaten Malang ada di urutan ke-22. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Surabaya (2,37%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Situbondo (17,35%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada 2024.

  1. Kota Surabaya: 2,37%
  2. Kabupaten Gresik: 2,9%
  3. Kabupaten Sidoarjo: 3,07%
  4. Kota Batu: 3,49%
  5. Kota Pasuruan: 4,29%
  6. Kota Mojokerto: 4,33%
  7. Kota Probolinggo: 4,47%
  8. Kota Malang: 4,99%
  9. Kabupaten Lamongan: 5,3%
  10. Kota Kediri: 5,31%

(Baca: Umur Harapan Hidup Penduduk RI di 38 Provinsi pada 2025, Kawasan Papua Terendah)

Data Populer

Loading...