Our World in Data menghimpun angka kematian anak usia di bawah 15 tahun di Palestina. Adapun batasan di bawah 15 tahun meliputi kematian bayi baru lahir hingga 5 tahun, serta kematian anak usia 5 tahun-14 tahun.
Selama 20 tahun, tren kematian anak di Palestina sebenarnya sudah mengalami penurunan.
Pada 2000, angka kematian di bawah 15 tahun mencapai 4.083 anak. Memasuki 2010, angkanya menurun menjadi 3.408 anak.
Selanjutnya pada 2013 angka kematian menjadi 3.269 anak. Namun pada 2014, angkanya justru meningkat menjadi 3.334 anak.
Latar belakang peningkatan kematian anak pada 2014 disinyalir konflik bersenjata ketiga terbesar antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Melansir laman Universitas Brawijaya, Hamas menembakkan sejumlah roket dan mortir ke wilayah kantong utama Israel. Kemudian mendapat perlawanan dari Israel yang meluncurkan Operation Protective Edge.
Secara umum, kematian warga Palestina dan korban luka-luka juga cukup tinggi pada tahun tersebut.
(Baca juga: Konflik Palestina-Israel Pecah Lagi, Ini Jumlah Korban Jiwa 16 Tahun Terakhir)
Setahun kemudian, angka kematian anak Palestina mengalami penurunan hingga menjadi 3.147 anak. Sementara pada data terakhir 2020 mencapai 2.809 anak.
Sebagai catatan, Our World in Data dan United Nations Inter-Agency Group for Child Mortality Estimation (IGME) belum membeberkan secara detail penyebab atau pemisahan kematian anak dari penyakit dan korban serangan perang Israel.
Berita yang diwartakan Anadolu Ajansi Turki menyebut, serangan Israel di Jalur Gaza menyebabkan sedikitnya 143 anak tewas hingga Selasa pagi (10/10/2023).
Israel masih membombardir Palestina sejak Minggu (8/10/2023), mengklaim sebagai aksi balas dendam atas serangan dari militan Palestina, Hamas yang dilancarkan pada Sabtu (7/10/2023).
(Baca juga: Daftar Angka Kematian Balita ASEAN, Indonesia di Papan Tengah)