Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Metro, Lampung, pada 2024 sebesar 6,78%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,28%. Jumlah penduduk miskin tercatat 12.070 jiwa dari total populasi 180.281 jiwa.
Dalam setahun terakhir, pertumbuhan persentase kemiskinan di Kota Metro mengalami penurunan turun 6,87%. Jumlah penduduk miskin juga menyusut 5,7% atau 730 jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk tercatat 2,71%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Bukit Tinggi Periode 2004 - 2024)
Jika melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kota Metro terjadi pada 2008 yaitu 15,91%, sedangkan terendah pada 2024 sebesar 6,78%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2008 yaitu 37,99%, dan terendah pada 2013 yaitu -8,35%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 7,31%, kondisi terkini lebih baik. Dibandingkan 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 7,77%, kondisi terkini juga lebih baik. Secara nasional, Kota Metro berada di urutan ke-364 dalam persentase kemiskinan.
Di Provinsi Lampung, persentase kemiskinan Kota Metro berdekatan dengan Kabupaten Mesuji (6,31%), Kabupaten Tulang Bawang Barat (7,22%), Kabupaten Tulang Bawang (7,88%), dan Kota Bandar Lampung (7,37%).
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji mencatatkan persentase kemiskinan 6,31% dengan 12.910 jiwa penduduk miskin. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan Kota Metro, meskipun persentasenya lebih rendah. Dengan jumlah penduduk 239.826 jiwa, Kabupaten Mesuji memiliki garis kemiskinan sebesar Rp 555.729 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Mesuji mencapai Rp 58,58 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 7,65%. Secara nasional, Mesuji berada di urutan ke-389 dalam persentase kemiskinan. Penurunan tingkat kemiskinan di Mesuji adalah -6,24%.
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Dengan persentase kemiskinan 7,22%, Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki 20.350 jiwa penduduk miskin. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Kota Metro. Kabupaten ini memiliki populasi sebanyak 310.637 jiwa, dengan garis kemiskinan Rp 544.020 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Tulang Bawang Barat adalah Rp 52,21 juta per tahun, mengalami pertumbuhan 7,2%. Secara nasional, Kabupaten Tulang Bawang Barat berada di peringkat 338 dalam persentase kemiskinan. Angka kemiskinan ini turun tipis -0,41% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Sumatera Utara Naik 3,76%(Data Maret 2025))
Kabupaten Tulang Bawang
Kabupaten Tulang Bawang memiliki persentase kemiskinan 7,88%, lebih tinggi dibandingkan Kota Metro. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 37.460 jiwa. Dengan populasi 436.038 jiwa, Tulang Bawang memiliki garis kemiskinan sebesar Rp 560.324 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Tulang Bawang mencapai Rp 67,72 juta per tahun. Pertumbuhan pendapatan per kapita sebesar 6,84%. Secara nasional, Kabupaten Tulang Bawang berada di urutan ke-313 dalam persentase kemiskinan.
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung, sebagai ibukota provinsi, memiliki persentase kemiskinan 7,37%. Jumlah penduduk miskin mencapai 83.880 jiwa, jauh lebih tinggi dibandingkan Kota Metro. Populasi Kota Bandar Lampung mencapai 1.073.451 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah yang tertinggi dibandingkan kabupaten lain, yaitu Rp 787.260 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 65,75 juta per tahun, tumbuh 6,12%. Secara nasional, Bandar Lampung menduduki peringkat 332 dalam persentase kemiskinan.