Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Rabu Siang, Tingkat Aktivitas di Level Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Rabu (16/7/2025) pukul 12.58 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 9 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau 1.623 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 36,4 milimeter dan durasi 43 detik.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 16 Juli 2025 pukul 06.00-12.00 WITA menunjukkan terjadi 67 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 9,7-36,7 milimeter dan lama gempa 30-45 detik.
Kemudian, 36 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,9-7,8 milimeter dan lama gempa 28-31 detik serta 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1,6 milimeter dan lama gempa 10 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.137 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.082 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 166 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)