Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Gunung Kidul pada 2024 sebesar 15,18%, sedikit turun 2,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin mencapai 120.410 jiwa dari total 776.584 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di DI Yogyakarta, Gunung Kidul berada di urutan kedua tertinggi setelah Kabupaten Kulonprogo. Perkembangan kemiskinan di Gunung Kidul menunjukkan angka yang fluktuatif selama periode 2004-2024.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Muara Enim | 2004 - 2024)
Dalam data historis, persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada 2007 sebesar 28,9%, sementara terendah pada 2024 yaitu 15,18%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2005 sebesar 8,34%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada 2016 turun 11%. Saat ini, Kabupaten Gunung Kidul berada di urutan ke-97 secara nasional.
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini (15,18%) sedikit lebih rendah dari rata-rata 15,55%. Dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), persentase kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah dari rata-rata 16,1%.
Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul memiliki persentase penduduk miskin 11,66%, berada di urutan ke-186 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 126.930 jiwa dari total 976.573 jiwa. Garis kemiskinan di Bantul tercatat sebesar Rp 510.740 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,84 juta per tahun. Terjadi sedikit penurunan pertumbuhan angka kemiskinan turun 2,51%.
Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten Kulonprogo memiliki persentase penduduk miskin 15,62%, berada di urutan ke-91 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 71.480 jiwa dari total 444.516 jiwa. Garis kemiskinan di Kulonprogo tercatat sebesar Rp 438.007 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 37,98 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,05%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Bulungan Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Sleman
Dengan persentase kemiskinan terendah di DI Yogyakarta, Kabupaten Sleman mencatatkan angka 7,46% dan menduduki peringkat 328 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 97.940 jiwa dari total 1.118.353 jiwa. Garis kemiskinan di Sleman sebesar Rp 513.926 per kapita per bulan, sedikit lebih tinggi dari Bantul. Pendapatan per kapita mencapai Rp 54,50 juta per tahun. Terjadi penurunan tipis pertumbuhan angka kemiskinan turun 0,8%.
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta memiliki persentase kemiskinan 6,26%, menjadikannya berada di urutan 393 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 28.790 jiwa dari total 415.021 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Yogyakarta paling tinggi dibandingkan kabupaten lain di DI Yogyakarta, yaitu sebesar Rp 686.973 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 131,43 juta per tahun. Terjadi penurunan pertumbuhan angka kemiskinan turun 2,34%.