Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (24/12/2024) pukul 13.44 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 20 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 700 meter di atas puncak (4.376 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 113 detik.
(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 24 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 55 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 milimeter dan lama gempa 64-160 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 125 detik serta 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-9 milimeter dan lama gempa 40-82 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 6.061 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.498 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.169 kali.
(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)