Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2024 sebesar 13,41 persen, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,85 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 123.460 jiwa dari total populasi 889.798 jiwa. Penurunan ini setara dengan 2.970 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara pertumbuhan, persentase kemiskinan di Pamekasan mengalami penurunan sebesar 3,18 persen. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, Pamekasan berada di urutan ke-136 secara nasional dalam hal persentase penduduk miskin. Perkembangan ini menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan tahun 2020 dan 2021 yang sempat mengalami kenaikan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sarolangun Periode 2004 - 2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Pamekasan. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 34,14 persen. Sementara persentase terendah adalah 13,41 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi angka kemiskinan terjadi pada tahun 2006 sebesar 5,18 persen, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2008 turun 18,84 persen. Urutan persentase kemiskinan di Indonesia juga berfluktuasi, dengan urutan terbaik ke-41 pada tahun 2005 dan urutan terburuk ke-146 pada tahun 2019.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Pamekasan memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Probolinggo memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, sedangkan Kabupaten Bondowoso memiliki persentase lebih rendah. Jumlah penduduk miskin di Pamekasan juga berada di antara kabupaten-kabupaten tersebut.
Kabupaten Bondowoso
Dengan persentase kemiskinan 12,60 persen, Bondowoso menduduki peringkat ke-151 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 99.620 jiwa dari total populasi 784.552 jiwa. Garis kemiskinan di Bondowoso tercatat sebesar Rp517.741 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp33,50 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 5,24 persen.
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan memiliki persentase kemiskinan sebesar 12,16 persen, menempatkannya pada urutan ke-162 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 146.980 jiwa dari total 1.365.408 jiwa. Garis kemiskinan di Lamongan berada pada angka Rp524.636 per kapita per bulan, sedangkan pendapatan per kapita mencapai Rp37,79 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 2,09 persen.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Kalimantan Utara Naik 3,59%(Data Maret 2025))
Kabupaten Ngawi
Dengan persentase kemiskinan 13,81 persen, Ngawi berada di peringkat ke-127 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 116.470 jiwa dari total populasi 905.663 jiwa. Garis kemiskinan di Ngawi mencapai Rp445.865 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita sebesar Rp29,35 juta per tahun. Kabupaten ini mengalami penurunan persentase kemiskinan sebesar 4,10 persen.
Kabupaten Pacitan
Pacitan mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 13,08 persen, menduduki urutan ke-143 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin adalah 73.030 jiwa dari total 594.071 jiwa. Garis kemiskinan di Pacitan terendah diantara yang lain yaitu Rp370.643 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp35,10 juta per tahun. Terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 4,18 persen.
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Probolinggo memiliki persentase kemiskinan 16,45 persen, berada di peringkat ke-80 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 197.110 jiwa dari total populasi 1.190.453 jiwa. Garis kemiskinan di Probolinggo tercatat Rp537.724 per kapita per bulan, tertinggi di antara yang lain, dan pendapatan per kapita mencapai Rp38,54 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan sebesar 4,30 persen.
Kabupaten Tuban
Kabupaten Tuban memiliki persentase kemiskinan sebesar 14,36 persen, berada di urutan ke-109 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 171.240 jiwa dari total populasi 1.261.691 jiwa. Garis kemiskinan di Tuban mencapai Rp488.131 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita tertinggi yaitu Rp71,10 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin turun 3,39 persen.